Rabu, 30 November 2016

Get Ready for Sachoom..!!



Aih.. senangnya hati ini..ketika kolega aku yang bekerja di Lotte Indonesia mengirimkan WA kasih tahu bahwa di punya free tiket untuk nonton pertunjukkan drama musical non-verbal dari Korea..SACHOOM.. off course she invited to join with her....hehehe..Soale dapet bocoron kalau beli tiket untuk nonton ini Sachoom...mihil boo harga tiketnya...
Wwuih.... lagi-lagi tentang Korea.. rasanya dunia aku ini penuh diliputi segala pernak-pernik tentang Korea... hehehe.."perasaan elo aja kalee Na.." menghibur lah diriku..

Awal bulan lalu, baru aja diriku kembali dari "Holiday Trip - Work "..dari Seoul, Korea. Ah.. Negara sejuta drama yang sudah lama aku impikan untuk bisa berkunjung kesana.. next ya..cerita tentang "On The Way to Seoul'..nya...."Yakso..!" (janjiii...!)

Back to Pertunjukan Sachoom..
Hhmm.. baru kali ini aku nonton suatu pertunjukan musikal yang melibatkan semua penonton untuk ikut menari, bahkan kita para penonton di'wajibkan' untuk mengambil photo..kalau cuma diem aja..."keluar deh elo"..dari pada cuma diem doank...hahaha.. Kita bisa ambil photo sesuka kita, kita boleh ngobrol atau terima telp.. (ada gak ya yg terima telp selama pertunjukan berlangsung?)..hmmm ada.. tapi itu dikit banget...hehehe.. kebanyakan kita para penonton malah sibuk jepret sana sini...whuahaha..

Dengan jarak antara panggung dan penonton yang begitu dekat, Para Sachoom-ners (sebutan aku buat para pemain Scahoom) bisa mengajak penonton ikut ke atas panggung..ikut menari bersama mereka.
Sachoom sendiri adalah kepanjangan dari "Saranghamyeon Choom Chuora!" (Jika kamu cinta, menarilah!) kurang lebih artinya seperti itu...Oh..seperti itu..#halah. Sachoom adalah pertunjukkan tari yang dikemas menarik. Menariknya disini adalah perpaduan seni tari dari mulai hiphop, breakdance, pop dance sampai tarian Kontemporer ala Korea. Dan yang tak ketinggalan para Sachoom-ners ini selalu berinteraksi secara langsung dengan para penonton di dalam setiap pertunjukkan mereka. Dan mereka selalu menunggu penonton di lobby depan untuk bisa photo bersama seusai pertunjukkan..there are the photos...:





*Jangan pada iriiii...☺

Sachoom kali ini hadir untuk yang ke -3 kali di Indonesia. Kali ini mereka hadir dalam rangkaian acara 2016 Jakarta Performing Arts & Tourism Festival. Pada tanggal 24-26 November 2016. bertempat di Ice Palace, Lotte Shopping Avenue, Jakarta

And now...






Semogaaa bisa ikut hadir kembali di tahun depan..

Sabtu, 14 Maret 2015

Pelajaran Hidup dari Seorang Penderita TB- MDR - Bagian Pertama



Tidak mudah memang ketika kita hidup bersama dengan anggota keluarga yang menderita suatu penyakit. Apapun itu penyakitnya, dibutuhkan keikhlasan hati, kesabaran dalam merawat mereka. Juga dibutuhkan kedispilinan tinggi dalam mengatur pola makan ataupun meminum obat dalam takaran tertentu. Apalagi jika obat tersebut mempunyai efek samping yang sangat-sangat membuat si penderita menderita kesakitan yang amat luar biasa. 
Keikhlasan dan kesabaran adalah kunci utama untuk menunjang kesembuhan bagi si penderita. Ketika kita ikhlas dan sabar dalam merawat si penderita, si penderita akan termotivasi untuk sembuh jauh lebih besar. 

Malam ke dua, di Workshop 3 hari yang diadakan oleh Kementrian Kesehatan RI, aku banyak mendapat pelajaran hidup yang sangat berarti dari para mantan penderita TB.

Para Survivor TB MDR maupun TB-HIV ini begitu banyak memberikan pelajaran hidup bagi aku. Mereka dengan cerita hidup yang begitu sedih telah membuatku bersyukur mendapat keadaan aku dan keluarga dianugrahi hidup sehat. Aku tidak bisa membayangkan jika kedaan tersebut menimpa kepada diriku.

Ini adalah cerita 2 perempuan dari mantan penderita TB MDR. Bagian pertama.

Di malam kedua hadir 4 perempuan cantik untuk membagi kisah mereka tentang penyakit yang mereka alami kepada kami para blogger.

Seorang perempuan hebat dan juga seorang survivor dari TB-MDR yang telah sembuh. Derita Mbak Dewi ini menguras kesedihan yang luar biasa. Ketika Dewi didiagnosa menderita TB MDR, yaitu penyakit TB yang sudah kebal terhadap obat-obat TB biasa. Penyakit TB MDR yang diderita menggerogoti badannya hingga kurus kering. Dengan tubuh yang sudah seperti tengkorang, Dewi menyebutnya sepeti itu, dia harus tetap pergi ke rumah sakit untuk menjalani pengobatan disuntik dan minum obat yang harus diawasi oleh Dokter. Dewi menjalankan pengobatan ini selama 18-24 bulan! yup! tepatnya 2 tahun. Dewi harus menjalankan pengobatan suntik selama 6 bulan dan harus minum obat setiap hari tidak boleh putus. Jika seorang pasin TB telat atau tidak meminum obat , pengobatan akan mulai dari awal lagi. Para pengidap TB ini harus meminum obat di tempat berobat dan diawasi oleh petugas, yaitu baik dokter atau suster perawat yang telah ditunjuk oleh pihak rumah sakit.

Tentunya, Dewi mengalami efek samping dari minum obat ini. Yaitu kulit Dewi bersisik, pusing hebat, hingga mual sampai muntah-muntah. Dengan kondisi yang seperti ini, merupakan sebuah penderitaan bagi Dewi, ditambah dengan perginya orang yang sangat dicintai Dewi dari sisinya, Yaitu suami Dewi. Dewi pun di gugat cerai, karena suaminya sudah tidak sanggup merawat dan membantu Dewi yang harus menjalani pengobatan begitu lama. Penderitaan Dewi tidak cukup sampai disitu, Sebelumnya Dewi pun harus kehilangan bayi yang sudah diidam-idamkan sejak lama. Seorang pasien TB mempunyai resiko yang sangat tinggi jika dalam keadaan hamil. Penderitaan Dewi semakin bertambah, Seorang suami yang seharusnya bisa menjadi pendamping di masa-masa sulit Dewi, kini harus pergi dan Dewipun harus menjalani sidang perceraian dikala Dewi mengalami efek samping dari obat-obat yang harus diminumnya setiap hari.

Cerita dari perempuan yang kedua adalah, dia harus merelakan bayinya untuk diasuh orang lain selama dia menjalani pengobatan. Dengan kurun waktu selama 2 tahun tersebut, dia harus menjalani penderitaan tidak bertemu, tidak menyusui bahkan tidak bisa membelai bayi yang dilahirkannya. Dia hanya bisa memandangi photonya saja. Sungguh membuat miris dan menguras airmataku , mendengar cerita dia. Selain itu, dia harus menempuh perjalanan yang sangat jauh menuju lokasi pengobatan. sekitar 30km setiap hari selama 24 bulan.
Tidak hanya efek samping seprti mual, pusing serta muntah-muntah, dia juga mengalami efek samping yag parah yaitu halusinasi. Beberapa kali dia mengalami halusinasi seperti ada yang mengajaknya berbicara dan pergi.
Seperti yang diterangkan sebelumnya,  banyak pasien TB yang mengalami efek samping halusinasi berakbita fatal seperti setengah gila bhawan ada yang sampai bunuh diri...hiks..hiks ..

Tapi karena motivasi tinggi untuk dapat segera menimang dan membelai anak yang telah dilahirkannya, Dia menjalani semua itu dengan tabah, sabar serta selalu ada suami yang mendukung dia. Dan pada akhirnya bisa sembuh total dari penyakit TB, kembali menjalani hari-harinya dengan normal. Yang terpenting dia dapat memeluk dan membelai serta menggendong anaknya kembali.

TB memang penyakit yang kejam, dan ingat bahwa penyakit TB maupun TB MDR dapat disembuhkan! dengan pengobatan yang rutin, intens, serta disiplin tinggi dalam mengkonsumsi obat, serta pengawasan yang benar, maka pasien penderita TB dapat disembuhkan. Apalagi dengan program pemerintah saat ini, bahwa untuk pengobatan TB baik TB MDR dan TB HIV semua gratis. Jadi mari kita kenali, temukan dan sembuhkan TB.

....bersambung 

Selasa, 20 Januari 2015

Teh Javana - Cita Rasa Teh Indonesia



Tahukan anda? bahwa sensasi terbaik ketika minum teh adalah mencium wangi pertama kali teh tersebut ketika diseduh? Yup.. wangi teh ketika pertama kali kita menciumnya adalah sesuatu yang membuat kita merasa nyaman dan tenang. Sensai itulah yang ingin disajikan kembali oleh Wings Food kedalam teh yang penuh cita rasa Indonesia. Teh Javana!
Bertempat di Launge XXI-Plaza Indonesia, pada rabu 14 Januari 2015 lalu, Wings Food group resmi meluncurkan Sajian Teh Cita Rasa Khas Indonesia dengan Brand Teh Javana. Sajian Teh rasa khas Indonesia dalam kemasan botol.

Teh Javana mengembalikan sensasi tersebut melalui tehnology Aroma Recovery System.  Tehnologi Aroma Recovery Sysetm  itu sendiri memliki 3 tahap yaitu, extraction system; proses pengambilan rasa dan aroma, repository system yaitu proses penyimpanan rasa dan aroma yang terakhir adalah infusing system yaitu proses mengembalikan kesegaran rasa dan aroma.
Teh Javana adalah teh yang berkualitas, kental, harum dan coklat kemerahan. Merupakan teh khas Indonesia. Teh yang diproduksi dengan menggunakan gula asli dan tanpa bahan pengawet ini  dibandrol dengan harga Rp. 3000/per botol. Wings Food juga menggandeng Tohpati untuk menggubah lagu Zamrud Khatulistiwa karya Guruh Soekarno Putra sebagai jingle dari Teh Javana. Dan sebagai Brand Ambassador adalah Maudy Ayunda, juga tak lupa perancang Raden Sirait yang merancang busana batik khas Javana. Busana yang dipakai dalam iklan komersial televisi oleh Maudy Ayunda.


Seiring dengan peluncuran Teh Javana, Wings Food juga menuangkan rasa bangga terhadap Indonesia dengan kampanye yang berjudul manaIndonesiamu. Makna dari kampenye manaIndonesiamu itu sendiri adalah memberikan  perhatian terhadap potensi Indonesia dari segala bidang yang sudah diakui di dunia Internasional. Ruh kampanye manaIndonesiamu ini sejalan dengan ruh brand dari Teh Javana yang mempersembahkan minuman teh cita asli Indonesia. Teh yang merupakan salah satu potensi dan komoditi Indonesia yang sudah terkenal di dunia. Wings Food ingin memberikan sumbangsih nyata terhadap Indonesia untuk memajukan potensi teh Indonesia di mata dunia.

Kampenye digital ManaIndoesiamu telah dimulai sejak Desember 2014. Silahkan follow akun twitter dan Instagram @ManaIndonesiamu serta Fanpage di Facebook: manaIndonesiamu.

Tunjukan Indonesia mu kepada dunia!

Rabu, 07 Januari 2015

Care Visit Agriculture - Kasepuhan Sinar Resmi, Desa Cisolok - Sukabumi (2)



Perjalanan yang kami lalui dari Pelabuhan Ratu menuju Desa Cisolok ini, curam dan terjal serta jalan yang berkelok-kelok, diiringi rasa cemas yang tergambar di raut wajah kami para peserta, serta diringi rinai hujan hilang sudah begitu kami sampai di Desa Adat Kasepuhan Sinar Resmi Apalagi dengan sambutan masyrakata sekitar serta senyum sumringah dari empunya desa ini. Yaitu Abah Asep dan Ambu. Beliau berdua menyambut kedatangan kami di Imah Gede. Rumah yang luas dan mempunyai banyak ruangan berdiri tegak diatas panggung. Rumah yang telah disiapkan emnyambut kami dengan berbagai aneka macam kue-kue tradisional dari desa ini dan dibuat langsung oleh tangan-tangan terampil Ibu-Ibu dari Desa Cisolok.





Fadli menjadi perwakilan kami para peserta untuk menerima pemakaian kain ikat kepala yang disematkan langsung oleh Abah Asep sebagai tanda resmi bahwa kami telah diterima dengan baik oleh tuan rumah.








Desa Adat Kasepuhan Sinar Resmi ini berpenguni 73 Kepala Keluarga. Desa yang berada di Kabupaten Sukabumi, Kecamatan Cisolok ini diketuai oleh Abah Asep Nugraha. Abah Asep Nugraha dan Ambu adalah dua orang yang diprecaya untuk memimpin Desa Adat ini dan sangat dihormati oleh masyrakat yang ada di sekitar desa ini. Dengan mata pencaharian yang utama adalah bercocok tanam secara tradisional. Bagi masyarakat disini, mereka berpegang teguh dengan kelestarian benih padi yang telah diamanatkan oleh yang Maha Kuasa kepada mereka. Saat ini Kasepuhan Sinar Resmi masih memelihara dan memiliki benih padi sebanyak 68 jenis benih padi.



Program Care Visit Agriculture adalah bagian program yang disponsori oleh Dompet Dhuafa bekerja sama dengan Kasepuhan Sinar Resmi sejak 8 bulan lalu dalam pemeliharaan dan pengembangan Bank Benih Padi yang ada di Desa Adat Kasepuhan Sinar Resmi ini. Program ini bertujuan untuk mempertemukan para donatur dan Investor.   


Setelah berbincang -bincang dengan Abah dan Ambu, kami dipersilahkan istirahat di rumah yang telah disiapkan untuk kami tinggali dan tiduri malam ini. Tentunya pembagian kamar pun sudah disiapkan dengan matang oleh Panitia. Salut untuk para Panitia yang telah sigap, ramah dan menyediakan segala keperluan bagi kami para peserta. Setelah kami beristirahat cukup, selepas maghrib , kami kembali ke Imah Gede untuk makan malam dan menikmati acara hiburan yang disuguhkan oleh masyarakat sekitar untuk kami. 
Kami harus beristirahat lebih awal, karena besok adalah "Big Day' ..hari yang kami tunggu untuk mengunjungi sawah yang menjadi Bank Benih Padi untuk program Dompet Dhuafa ini.

Minggu, 22 Desember 2014

Semburat mentari pagi menyapa kami yang bangun dari pembaringan dan hawa dingin yang membuat kami tidak ingin beranjak. Kalau tidak mengingat bahwa hari adalah hari dimana kami berpetualang menuju sawah, tentu kami ingin menikmati tidur lebih lama.

Setelah menikmati sarapan pagi, kami bersiap untuk memulai petualangan kami menuju sawah yang terletak di kaki Gunung Halimun yang ditempuh dengan berjalan kaki selama 2 jam 15 menit...hmm suatu petualangan yang menarik...

Hamparan Sawah disepanjang perjalanan

Jalan setapak yang kami lalui, mulai dari pinggiran sawah yang telah diaspal hingga, tanah becek serta lumpur harus kami lalui. Karena hanya jalan itu satu-satunya yang harus kami lalui menuju sawah dibalik bukit.  Perserta yang berjumlah 35 orang ini harus berkutat dengan lumpur dan tanah becek yang habis diguyur hujan semalam, membuat kami harus ekstra hati-hati. Dimulai dengan wajah yang cerah ceria yang sangat antusias hingga wajah sedikit cemas mewarnai perjalanan kami. Tidak jarang ada 1-2 orang peserta yang harus jatuh bangun sempanjang perjalanan yang kami lalui. 
Pemandu 'Wisata Petualangan' kali ini adalah Aa' Purnaman dan seekor Anjing yang menuntun kami dari Imah gede hingga nanti sesampai nya kami di swah dikaki Gunung Halimun ini. 


Sepanjang jauh mata memandang adalah hamparan sawah hijau yang sedap dipandang higga rerimbunan pohon di kiri kanan di kaki Gunung halimun. Sungguh suatu mu'jizat yang sangat kami nikmati sepanjang kaki ini melangkah. Subhanallah! 


Aku harus berterima kasih kepada Kang Kohar serta Mas Yogi yang telah membantu ku menyusuri jalan setapak yang berlumpur dan licin dengan tangan-tangan kokoh mereka, hingga akhrnya tiba di Pemandangan sawah yang luar biasa ini...

  






Begitulah akhir cerita, meskipun banyak lagi yang harus aku ceritakan kepada teman-teman sekalian. masih akan berlanjut tentang cerita dibalik padi.

Masih sanggup untuk balik ke Imah Gede? sanggup! dan kami kembali menyusuri jalan setapak tesebut untuk kembali ke Imah Gede.


sambung? atau....

tunggu ya.. lanjutan kisah dibalik padi. cerita lain dari Desa Adat Kasepuhan Sinar Resmi, Cisolok Sukabumi.



Pagi di penghujung tahun 2014, minggu ketiga bulan Desember, aku bergegas bangun dan segera bersiap-siap. Karena hari ini aku mengikuti kegiatan yang diadakan oleh Dompet Dhuafa berkunjung ke Desa Cisolok, Sukabumi. Program yang digagas oleh Dompet Dhuafa, dibawah proyek Pertanian Sehat Indonesia yang bekerja sama dengan Kasepuhan Sinar Resmi, suatu Desa Adat yang berlokasi di Desa Cisolok, Sukabumi ini. dalam hal mengembangan Bank Benih Padi.  

Menembus dinginnya pagi sehabis Sholat Shubuh, diantar suami tercinta aku menuju titik point pertemuan di kantor Pusat Dompet Dhuafa, Ciputat. Sesampai disana wajah-wajah ramah nan manis menyambutku hangat. Juga sudah ada beberapa peserta yang ikut serta pada kunjungan tersebut.

Mengingat perjalanan menuju Desa Cisolok ini cukup jauh dan memakan waktu hingga 7 jam.  Semalam cukuplah tidur dan istrirahatku.
Tepat jam 6.15 WIB, kami berangkat menuju Sukabumi. Dengan menggunakan mobil Elf yang memuat sekitar 14 peserta, perasaan suka cita berkecamuk dihatiku, mungkinkah perasaan yang sama ada di hati para peserta? kalau dari liat raut wajah..pasti nya perasaan yang sama ada di hati mereka...:)

Duduk dalam deretan bangku tengah aku dan 2 peserta laki-laki. Fadli dan Ahyar. Gak kebayang, ketika kaki panjang Fadli dan Ahyar harus bertekuk sepanjang perjalanan 7 jam.. Duh..!  Apalagi dengan Ahyar, yang mempunyai  badan besar ..benar-benar suatu posisi duduk yang tidak nyaman..Lelaki yang duduk di samping aku ini, hmm.. Berhalusinasi dia.. antara lapar atau mual. Dengan kaki panjang, Anhar berkali-kali ganti posisi duduk.. Aku hanya tersenyum memandang ke dua lelaki tersebut...hahaha..


Azan Dzuhur terdengar berkumandang di luar mobil, berarti sebentar lagi kami akan beristirahat untuk makan siang dan Sholat di Pelabuhan Ratu... Sebelum melanjutkan perjalanan yang masih tersisa 2,5 jam lagi menuju Desa Cisolok. 







Pelabuhan Ratu.. Pantai..hmm.. sesuatu yang sudah lama tidak aku kunjungi... Senang rasanya ketika bisa memandangi hamparan laut pantai Selatan di Pelabuhan ratu.. Gemuruh suara ombak begitu membelai aku hingga ingin berlama-lama disana dan bermain di bibir pantai.






Setelah menikmati hidangan yang menggugah selera dan cukup mengisi perut yang selama perjalanan terasa kosong karena sepanjang perjalanan perut ini tidak mau diisi oleh cemilan, karena berbagai macam pikiran dan bayangan tentang Desa Cisolok mengaburkan aku untuk bercemil ria sepanjang perjalanan.  




Akhirnya, sampailah kami di Desa Adat Kasepuhan SInar Resmi, Desa Cisolok Sukabumi. Desa inilah tujuan akhir dari perjalanan panjang yang cukup banyak menyita pikiran aku tentang gambaran bagaimana dan seperti apa Desa Adat Kasepuhan Sinar Resmi ini selama perjalanan dari Ciputat hingga Pelabuhan Ratu tadi.


Desa yang nyaman, desa yang penuh hijau seperti apa gambaran yang ada dalam pikiran aku. Rintik Hujan dan suara alunan  alu-lesung padi menyambut kami para peserta di Desa Adat Kasepuhan Sinar Resmi, Desa Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat.





Thanks to Ahyar, Fitri & Dwina, Tanti, Fadlun, Ikmar & Yuri yang sudah mengizinkan phoyo-photonya aku ambil.

Bersambung... Desa Adat Kasepuhan Sinar Resmi (2)

Selasa, 06 Januari 2015

Tiki Taka - Bimbingan Belajar Khusus untuk TK & SD



Tiki Taka, adalah Bimbel yang aku kunjungi pada hari Sabtu, 3 Januari 2015 lalu. Berlokasi di Jalan Majapahit Raya, Depok Dua Tengah ini sungguh nyaman. Dengan konsep design bimbel yang menarik dan warna kuning cerah yang memudahkan untuk mencari tempat Bimbel Ini berada. Bimbel Tika Taka adalah bimbingan belajar yang dikhususkan hanya untuk siswa TK dan SD. Kenapa mereka hanya mengkhususkan untuk tingkat sekolah TK dan SD tersebut? Mereka memahami bahwa proses belajar yang terpenting adalah ketika anak diusia dini. Karena kebutuhan belajar maupun cara menghadapi siswa TK dan SD sangat berbeda dengan siswa SMP dan SMA. Sehingga menurut mereka akan membutuhkan perlakuan dan pendekatan yang berbeda pula. Dengan metode dan konsep belajar yang diterapkan oleh Bimbel Tika Taka dimana salah satunya yaitu pendekatan ke personal siswa dalam pengajarannya dan sehingga dapat menyesuaikan dengan kebutuhan dan permasalahan siswa tersebut, sehingga akan menghasilkan hasil yang lebih maksimal. Proses belajar disini pun ini membuat para siswa yang tergabung di bimbel ini merasa nyaman dan menyukai belajar.



Keunggulan
Di TIKI TAKA, selain ruang belajar yang membuat nyaman para siswa, juga ada ruang bermain untuk para orang tua yang membawa anak balita. Tiki Taka mengusung menggunakan metode belajar private dimana. 1 Guru mengajar maksimal 3 siswa. Untuk memotivasi para siswa yang belajar di Tiki Taka, bimbel ini menggunakan sistem reward point dimana setiap siswa yang mengerjakan soal dengan hasil sempurna mendapatkan poin yang bisa mereka kumpulkan dan ditukarkan aneka ragam hadiah poin reward yang berisi aneka hadiah.
Komunikasi yang aktif,  hubungan antara guru dan siswa merupakan nilai plus lainnya yang bisa didapatkan di Bimbel ini. Pendekatan belajar antara guru dan siswa sudah seperti kakak dan adik. Siswa dekat secara pesonal dengan gurunya, kadang selain belajar guru juga sering menjadi tempat cerita para siswa. Dan memang diusia seperti ini anak-anak masih sangat suka bercerita, terutama masalah mereka yang terjadi setiap hari disekolahnya.Yang bisa saja masalah tersebut menjadi salah satu faktor penghambat dalam belajar. Pendekatan secara psikologis memang diperlukan untuk memotivasi belajar siswa agar lebih bersemangat dan menanamkan prinsip-prinsip positif yang diperlukan anak di usia mereka yang masih dini merupakan proses yang diterapkan oleh para guru pengajar yang berada di Tiki Taka. Siswa tersebut tidak hanya belajar,  tetapi juga bisa menjadi tempat curahan atau cerita-cerita yang ingin disampaikan kepada para guru pembimbing disana, yang tidak hanya sebagai guru tetapi sebagai kakak bagi mereka.

Tiki Taka mempunyai 3 program belajar yaitu JPA (Jemari Pintar Aritmatika) yaitu proses belajar hitung cepat dan mudah menggunakan jari jemari. Program ini sangat cocok yang diterapkan untuk siswa tingkat TK menuju SD hingga tingkat SD kelas 3. Yang ke 2: Calisqro (Baca, Tulis , Iqro) selain baca tulis latin di Tiki Taka juga menyediakan untuk belajar Iqro. Dan yang ke 3 adalah Bimbingan Belajar untuk SD kelas 1-6.

Bimbel Matematika SD

Sejarah
Tiki Taka resmi beroperasi pada Jan 2010. Trial dibuka pada Nov - Desember 2009. Pada bulan pertama resmi beroperasi Tiki Taka sudah berhasil mendapat 50 siswa. Wow!. suatu prestasi yang tidak boleh dibilang kecil. Diawali dengan dibukanya bimbingan belajar matematika SD dengan mengajarkan metode hitung cepat menggunakan jari tangan. Seiring berjalannya waktu,  dan Tiki Taka terus menggali kebutuhan para orang tua dan siswa, hingga pada akhirnya Tiki Taka berhasil merumuskan suatu konsep belajar terpadu yang efektif dan mampu membuat siswa siswi yang belajar di Tiki Taka berhasil mendapatkan hasil yang terbaik di sekolah mereka. Kini Tiki Taka sudah berkembang dengan jumlah siswa sebanyak 200 siswa dan memperbesar ruangan mereka karena jumlah siswa yang tidak tertampung. Dimana setiap siswa diatur dengan jadwal belajar dalam setiap sesi pertemuan 1 jam lamanya.
  
Bimbel TK & SD

Dengan tagline "Karena Semua Anak Pintar" Tiki Taka siap menyambut para putra-putri Bapak & Ibu sekalian untuk bergabung bersama mereka. Bagi anda para orang tua yang tinggal didaerah Depok dan sekitarnya, tidak perlu repot dan bingung untuk mengambil tempat bimbingan belajar yang sesuai dengan kebutuhan anak anda. Untuk informasi lebih lanjut, anda bisa menghubungi nomer telepon dibawah ini.






Peluang Usaha Pendidikan

Tiki Taka 
Jl. Majapahit Raya No. 74
Depok II Tengah
No. Telp: 021 98264392









Kamis, 18 Desember 2014

Sego Abang, Murah Meriah, Enak dan Tak Terlupakan


Ketika kita melakukan perjalanan keluar kota, gak sah rasanya jika kita tidak mencoba sesuatu yang spesial dari kota yang kita kunjungi tersebut.

Pada Desember  awal yang baru lalu, kami ber lima mengadakan perjalanan keluar kota menuju Kota Jogjakarta. Sudah pada hafal donk kuliner apa saja yang banyak dari Kota Gudeg tersebut. Selain Gudeg, Lesehan di pinggiran seputar Malioboro, Angkringan nya juga ada Bakpia Patuk. Kami mulai menjajaki kuliner yang sedikit berbeda dan berada sedikit jauh dari pusat kota Jogja. Tepatnya berada di daerah Grojogan Bantul. Jl. Imogiri KM 7,5. Warung Gobang - Sego Abang ini tepat di pinggiran Jalan. Dengan Lahan parkir yang cukup menampung kendaraan lebih dari 10 serta ruang lesehan yang cukup asri. Fasilitas lain, mushola dan tentu saja kamar mandi yang bersih. 


Udara Jogja pada saat kami berkunjung kesana mendung dan mengundang selera makan kami yang memang sedari pagi kami sangat menantikan untuk makan disini. (Padahal aku sendiri sudah makan semangkok soto ayam khas Jogja loh...hahaha) gak cukup rasa nya perut ini dan lidah ini ingin dimanjakan dengan Sego Abang ini.


Sego yang berarti Nasi dan Abang yang berarti Merah. Yup..Warung Gobang ini menyediakan Nasi Merah sebagai menu utama mereka dan tentu saja favorit dari warung ini. Ya.. namanya Warung Gobang - Warung Sego Abang. Hanya Nasi Merah yang ada, meskipun tidak menutup kemungkinan, ketika kita minta nasi putih, akan disiapkan juga.

Nasi Merah yang ada Warung Gobang ini sangat-sangat lembut dan tidak dicampur dengan beras putih sebagaimana saya sering melihat orang mencampurkan ketika memasak beras merah. Dan ahay! nasi ini begitu lembut, lunak, pulen dan entah apalagi untuk menggambarkan betapa beras merah yang dimasak disni bisa begitu lembut. Ketika dinginpun tidak mengeras. Hmm...uenakk tenan..! apalagi dipadu padan dengan ayam bakar bumbu rujak yang bumbunya meresap hingga ke tulang serta tumisan daun pepaya yang tidak pahit sama sekali. Ditambah dengan sayur tempe lombok hijau, lengkap sudah kesederhanaan dari Warung Gobang ini yang mampu menggoyang lidah aku dan menyimpan kuat di memori otak untuk bisa kembali lagi ke sini suatu hari nanti. Dan tak lupa minumam teh poci yang disajikan di Poci yag terbuat dari tanah liat dengan gula batu yang terpisah. 


Gak salah kalau aku pribadi sangat merekomendasikan Warung Gobang ini untuk tujuan kuliner bagi teman-teman yang berkunjung ke Jogjakarta.

Warung Nasi Merah Gobang
Jl. Imogiri Timur Km 7,5, Grojogan Bantul
Jogjakarta
Telp. : 0274 - 7839890